Mewariskan Kebaikan

Sebagai makhluk tertinggi ciptaan Allah, manusia harus menjalankan tugas dan amanat kekhalifahannya di muka bumi dengan baik. Hidup tak boleh dimaknai hanya sebagai anugerah (kenikmatan), tetapi juga amanah yang menuntut tugas dan tanggung jawab.

Manusia harus bekerja keras agar mampu mewariskan kebaikan yang besar (leaving a legacy) bagi umat manusia. Kalau bisa, itu lebih besar ketimbang usia yang diberikan Tuhan kepadanya. Dalam memaknai pekerjaan yang dilakukan, manusia memiliki pemahaman yang beragam dan berbeda-beda. Sekurang-kurangnya, ada empat tingkatan dalam soal ini.

6 Kekuatan Dahsyat Dalam Diri Manusia

1. Kekuatan Impian (The Power of Dreams)

Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai.

Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.

Menonaktifkan Jubah Tembus Pandang

Ambil waktu beberapa saat untuk melihat detil yang ada di foto bayi bintang yang berada di dalam awan gas yang berkilau di bawah ini. Apakah kamu sudah melihat semuanya dari dekat? Sesungguhnya, ini adalah pertanyaan menjebak karena di foto itu ada obyek yang tidak terlihat!

Sepasang Lubang Hitam Yang Tersembunyi

Atmosfer Bumi selalu jadi pelindung bagi manusia di dalamnya. Ia menghalangi masuknya radiasi dari luar angkasa seperti sinar-X agar tidak mencapai Bumi. Bagus bukan? Tanpa atmosfer, manusia tidak akan bisa selamat! Tapi, para astronom senang sekali mempelajari radiasi karena bisa memberikan informasi yang sangat berguna tentang sebuah benda di alam semesta seperti bintang dan galaksi. Apa yag mereka lakukan?

Tips Agar Minta Maaf Terlihat tulus

Seharmonis apa pun hubungan Anda dengan pasangan, suatu ketika pasti akan terjadi perdebatan maupun adu argumen yang tak tertahankan. Agar dapat berbaikan, salah satu pihak harus mengalah. Lebih baik lagi apabila yang mengalah ini mau mengakui kesalahannya dengan tulus, bukannya malah memancing kemarahan dan pertengkaran lainnya.

Pribadi Manakah Anda To Do, To Have, atau To Be?

“Kegembiraan terbesar dalam hidup adalah keyakinan bahwa kita dicintai. Oleh karenanya, kita membagikan cinta bagi orang lain.” (Victor Hugo)

Tidak ada yang bisa menghentikan waktu. Ia terus maju. Umur terus bertambah. Manusia pun mengalami babak-babak dalam hidupnya. Saat masuk fase dewasa, orang memasuki tiga tahapan kehidupan.

Beginilah Rumah Bos Facebook ‘Mark Zuckerberg’

Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, bos Facebook, Mark Zuckerberg kini tahu cara membelanjakan uangnya. Beberapa bulan yang lalu tepatnya disaat ulang tahunnya yang ke-27, dia membeli rumah di Palo Alto, California seharga US$7 juta atau Rp 60 miliar. Inilah rumah pertama Zuckerberg.

Zuckerberg yang memiliki kekayaan US$6,9 miliar selalu tampil sederhana. Meski tajir berat, selama tiga tahun terakhir dia memilih tinggal di rumah sewaan alias mengontrak dan itu rumah biasa saja, seperti rumah orang kebanyakan di Amerika Serikat.


 Tapi kini rumah Zuckerberg sudah ‘sedikit’ berbeda. Meski tampilannya sederhana, tapi rumah buatan 1903 ini lumayan mewah. Berdiri di atas lahan 1.600 meter persegi, rumah tersebut memiliki 5 kamar tidur, 5 kamar mandi dan yang paling keren, kolam renang air laut.

Mencapai potensi hidup yang maksimal

Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir,
rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai
kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.
Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang
sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.

Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :

Menjadikan Tugas Yang Sulit Menjadi Lebih Mudah

Kita seringkali menghadapi tugas yang ‘menyeramkan’, dan yang tak kalah sering kita malah menundanya. Di sisi lain kita justru sibuk mengecek email yang masuk, padahal kita baru mengeceknya 5 menit yang lalu, dengan harapan ada email penting yang memerlukan perhatian kita segera. Sangatlah kontras. Ada tugas yang membutuhkan penanganan segera sementara kita malah menunggu tugas lain yang belum tentu ada.